Sabtu, 11 Februari 2012

‎7 alasan tidak boleh kerja lembur

Bila setiap hari Anda adalah
orang terakhir yang
meninggalkan kantor, mungkin
karier Anda cepat meningkat
tetapi jam-jam ekstra yang Anda
habiskan di kantor juga
berpengaruh bagi kesehatan.
Dalam studi yang dirilis belum
lama ini terungkap bahwa pekerja
yang bekerja 11 jam setiap hari
beresiko tinggi menderita depresi
dibandingkan orang yang jam
kerjanya standar, yakni sekitar 7-8
jam per hari. Hasil riset tersebut
menambah daftar lain dari
dampak buruk kerja lembur bagi
kesehatan.
Untunglah, waktu dua hari di
akhir pekan bisa membantu kita
mengurangi dampak stres dari
jam-jam panjang yang dihabiskan
di kantor. di bawah ini adalah
beberapa alasan mengapa kerja
lembur sebaiknya tidak menjadi
rutinitas harian.
1. Depresi
Studi terbaru menunjukkan
bahwa orang yang rutin bekerja
lembur lebih rentan depresi. Ini
antara lain karena jam kerja yang
panjang berarti waktu yang
pendek untuk dihabiskan
mengurusi keluarga dan diri
sendiri.
2. Terlalu banyak duduk
Mereka yang pekerjaannya
mengharuskan untuk duduk di
belakang meja harus menyadari
bahwa gaya hidup sedentari
tersebut berbahaya bagi
kesehatan. Cukup banyak riset
yang menyatakan orang yang
terlalu banyak duduk beresiko
tinggi menderita diabetes,
obesitas, kanker, atau serangan
jantung.
Malah, menurut peneliti dari
University of Missouri, orang yang
terlalu banyak duduk, meski
mereka meluangkan waktu
berolahraga, tetapi beresiko tinggi
menderita penyakit kronis seperti
diabetes atau perlemakan liver.
3. Kurang tidur
Sebuah penelitian menunjukkan
orang yang bekerja lembur
cenderung memiliki kualitas tidur
yang rendah. Dampak dari
kurang tidur sendiri sudah cukup
banyak didokumentasikan, antara
lain berkurangnya konsentrasi,
kenaikan berat badan, mudah
marah, penyakit kardiovaskular,
dan masih banyak lagi.
Hampir 30 persen orang yang
kurang tidur mengaku mereka
sering mengantuk di tempat kerja,
sementara itu 1 dari 10 orang dari
kelompok kurang tidur sering
terlambat kerja.
4. Masalah kardiovaskular
Studi pada tahun 2010
menyebutkan, orang yang bekerja
10 jam atau lebih setiap hari
beresiko tinggi menderita penyakit
kardiovaskular seperti hipertensi
atau serangan jantung. Hasil
analisa studi terhadap 6.000
pekerja sipil di Inggris yang
dipublikasikan European Heart
Journal edisi online menyebutkan,
orang yang sering bekerja lembur
dengan menghabiskan waktu 10
hingga 11 jam sehari berisiko
lebih tinggi mengalami sakit
jantung.
5. Stres
Menurut para pakar dari Mayo
Clinic, Rochester Amerika Serikat,
seperempat orang yang disurvei
menyebutkan bahwa pekerjaan
merupakan stresor (pemicu stres)
dalam hidup mereka. Dalam
jangka pendek stres, akan
memicu tubuh memproduksi
hormon yang akan meningkatkan
tekanan darah, detak jantung dan
gula darah.
6. Ketegangan mata
Menatap layar komputer
sepanjang hari merupakan
penyebab utama ketegangan
mata. Gejala kondisi tersebut
bervariasi mulai dari sakit kepala,
mata kering, atau pandangan
kabur. Namun ternyata bukan
cuma orang yang bekerja dengan
komputer saja yang akrab dengan
penyakit ini. Para sopir yang harus
mengendarai kendaraan dalam
waktu lama juga mengalaminya.
7. Demensia
Penelitian yang dipublikasikan
tahun 2009 menunjukkan bahwa
mereka yang workaholic di usia
muda lebih beresiko menderita
demensia saat menginjak usia tua.
Studi yang dipublikasikan dalam
The American Journal of
Epidemiology itu menemukan,
karyawan yang bekerja lebih dari
55 jam dalam seminggu
mengalami masalah dengan daya
ingat, daya nalar, dan kosa kata.
Masalah-masalah tersebut
bahkan semakin parah seiring
dengan terus bertambahnya
jumlah jam kerja mereka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar