Sabtu, 11 Februari 2012

Delapan Trik Memaksa Diri Menabung

Hanya gunakan kartu kredit bila Anda disiplin membayar tagihan hingga lunas.Menabung adalah cara untuk memberdayakan diri. Kebiasaan menyisihkan uang akan memberikan rasa aman secara finansial dan kebebasan untuk membuat pilihan.
8 Trik Memaksa Diri Menabung

Bukan rahasia lagi bila banyak orang dengan penghasilan seberapa pun ternyata mengalami kesulitan untuk menabung. Penyebabnya, tak lain gaya hidup yang meningkat. Akibatnya, gaji selalu habis untuk membiayai gaya hidup. Padahal, untuk memulai kebiasaan menabung, Anda bisa melakukan dari hal-hal yang sederhana, demikian saran Burton Malkiel dan Charles Ellis, penulis buku The Elements of Investing. Berikut adalah delapan cara yang direkomendasikan Malkiel dan Ellis untuk membuat Anda menggunakan uang lebih jarang, dan menabung lebih sering.

1. Kenali penggunaan kartu kredit Anda. Pengguna kartu kredit yang disiplin bisa mendapatkan rewards point dengan menggunakan kartu kreditnya untuk semua pembelanjaan, tetapi membayar seluruh tagihannya tepat waktu. Bila kontrol diri Anda kurang, sebaiknya gunakan kartu debet saja untuk memastikan pengeluaran Anda tidak lebih besar daripada saldo rekening Anda. Amati billing statement Anda untuk mengetahui ke mana saja Anda membelanjakan uang.

2. Biarkan orang lain membayar untuk Anda. Bagaimana caranya? Misalnya, Anda mengikuti iuran dana pensiun. Minta bank untuk mengatur automatic deposit untuk menarik dana Anda. Dengan demikian, Anda tak akan lupa menyetor dana pensiun karena dana sudah ditarik otomatis dari saldo rekening Anda.

3. Deposit gaji dan penghasilan lain ke rekening tabungan. Anda tidak akan diberi kesempatan memanfaatkan kelebihan uang untuk berbelanja berlebihan, jika Anda sudah mentransfernya ke rekening yang lain. Lakukan hal ini begitu Anda menerima gaji, bukan setelah gaji mulai menipis.

4. Ketika Anda membayar pembelian barang dengan kartu kredit, catatlah dengan segera pengeluaran Anda. Dengan mencatatnya, Anda akan tahu bahwa jika "dana shopping" sudah mencapai jumlah tertentu, Anda tak boleh lagi berbelanja. Anda juga tidak akan terkejut ketika tagihan kartu kredit datang, dan Anda akan memiliki cukup uang untuk membayar penuh (balance) tagihan tersebut.

5. Transfer sisa uang gaji ke rekening bank yang lain. Anda mungkin tidak membutuhkan "uang receh" sisa gaji bulan ini. Tetapi, jika Anda selalu memindahkan sisa saldo akhir bulan ke rekening lain, pada akhir tahun Anda bisa menggunakan uang tersebut untuk bekal liburan atau membeli barang branded yang Anda inginkan.

6. Simpan uang jajan Anda. Membawa makan siang sendiri dari rumah, atau membeli kopi sachet-an untuk pengganti acara ngopi-ngopi sepulang kantor, akan sangat menghemat pengeluaran Anda. Anda bisa memasukkan uang sejumlah harga kopi yang Anda beli di gerai kopi ke dalam kotak khusus untuk menabung uang receh. Di saat lain ketika Anda membutuhkan uang untuk melakukan perawatan wajah atau rambut, Anda bisa mengambil uang dari situ.

7. Biasakan membayar utang. Apa maksudnya? Ketika Anda menyelesaikan pembayaran utang dengan mencicil hingga utang tersebut lunas, tetaplah menyisihkan uang sejumlah cicilan untuk ditransfer ke rekening bank yang lain. Jadi, seolah-olah Anda sedang mencicil utang, tetapi sebenarnya Anda sedang menabung.

8. Sulit memutuskan atasan mana yang ingin Anda beli? Sebaiknya Anda tidak usah langsung membuat keputusan saat itu. Biarkan diri Anda menurunkan tensi dengan pulang ke rumah saja. Setelah hati dan pikiran Anda kembali jernih, biasanya Anda tidak akan kembali ke toko untuk membeli barang tersebut.

‎7 alasan tidak boleh kerja lembur

Bila setiap hari Anda adalah
orang terakhir yang
meninggalkan kantor, mungkin
karier Anda cepat meningkat
tetapi jam-jam ekstra yang Anda
habiskan di kantor juga
berpengaruh bagi kesehatan.
Dalam studi yang dirilis belum
lama ini terungkap bahwa pekerja
yang bekerja 11 jam setiap hari
beresiko tinggi menderita depresi
dibandingkan orang yang jam
kerjanya standar, yakni sekitar 7-8
jam per hari. Hasil riset tersebut
menambah daftar lain dari
dampak buruk kerja lembur bagi
kesehatan.
Untunglah, waktu dua hari di
akhir pekan bisa membantu kita
mengurangi dampak stres dari
jam-jam panjang yang dihabiskan
di kantor. di bawah ini adalah
beberapa alasan mengapa kerja
lembur sebaiknya tidak menjadi
rutinitas harian.
1. Depresi
Studi terbaru menunjukkan
bahwa orang yang rutin bekerja
lembur lebih rentan depresi. Ini
antara lain karena jam kerja yang
panjang berarti waktu yang
pendek untuk dihabiskan
mengurusi keluarga dan diri
sendiri.
2. Terlalu banyak duduk
Mereka yang pekerjaannya
mengharuskan untuk duduk di
belakang meja harus menyadari
bahwa gaya hidup sedentari
tersebut berbahaya bagi
kesehatan. Cukup banyak riset
yang menyatakan orang yang
terlalu banyak duduk beresiko
tinggi menderita diabetes,
obesitas, kanker, atau serangan
jantung.
Malah, menurut peneliti dari
University of Missouri, orang yang
terlalu banyak duduk, meski
mereka meluangkan waktu
berolahraga, tetapi beresiko tinggi
menderita penyakit kronis seperti
diabetes atau perlemakan liver.
3. Kurang tidur
Sebuah penelitian menunjukkan
orang yang bekerja lembur
cenderung memiliki kualitas tidur
yang rendah. Dampak dari
kurang tidur sendiri sudah cukup
banyak didokumentasikan, antara
lain berkurangnya konsentrasi,
kenaikan berat badan, mudah
marah, penyakit kardiovaskular,
dan masih banyak lagi.
Hampir 30 persen orang yang
kurang tidur mengaku mereka
sering mengantuk di tempat kerja,
sementara itu 1 dari 10 orang dari
kelompok kurang tidur sering
terlambat kerja.
4. Masalah kardiovaskular
Studi pada tahun 2010
menyebutkan, orang yang bekerja
10 jam atau lebih setiap hari
beresiko tinggi menderita penyakit
kardiovaskular seperti hipertensi
atau serangan jantung. Hasil
analisa studi terhadap 6.000
pekerja sipil di Inggris yang
dipublikasikan European Heart
Journal edisi online menyebutkan,
orang yang sering bekerja lembur
dengan menghabiskan waktu 10
hingga 11 jam sehari berisiko
lebih tinggi mengalami sakit
jantung.
5. Stres
Menurut para pakar dari Mayo
Clinic, Rochester Amerika Serikat,
seperempat orang yang disurvei
menyebutkan bahwa pekerjaan
merupakan stresor (pemicu stres)
dalam hidup mereka. Dalam
jangka pendek stres, akan
memicu tubuh memproduksi
hormon yang akan meningkatkan
tekanan darah, detak jantung dan
gula darah.
6. Ketegangan mata
Menatap layar komputer
sepanjang hari merupakan
penyebab utama ketegangan
mata. Gejala kondisi tersebut
bervariasi mulai dari sakit kepala,
mata kering, atau pandangan
kabur. Namun ternyata bukan
cuma orang yang bekerja dengan
komputer saja yang akrab dengan
penyakit ini. Para sopir yang harus
mengendarai kendaraan dalam
waktu lama juga mengalaminya.
7. Demensia
Penelitian yang dipublikasikan
tahun 2009 menunjukkan bahwa
mereka yang workaholic di usia
muda lebih beresiko menderita
demensia saat menginjak usia tua.
Studi yang dipublikasikan dalam
The American Journal of
Epidemiology itu menemukan,
karyawan yang bekerja lebih dari
55 jam dalam seminggu
mengalami masalah dengan daya
ingat, daya nalar, dan kosa kata.
Masalah-masalah tersebut
bahkan semakin parah seiring
dengan terus bertambahnya
jumlah jam kerja mereka